DOSA-DOSA ISTRI terhadap SUAMI

DOSA-DOSA YANG PERLU KITA KETAHUI SEBAGAI ISTRI

  •     Berlebihan dalam menuntut kesempurnaan

Banyak wanita (bahkan keluarga si wanita) menduga bahwa dengan pernikahan adalah surga untuk siperempuan karena terbebas dari kesusahan, beban berat, kesulitan terutama dalam hal materi. Tanggung jawab yang harus di laksanakan serta menghadapi segala problematika rumah tangga membuatnya mengira bahwa dirinya telah salah dalam memilih pendamping hidup.

Tidak heran diera modernisasi saat ini banyak kita jumpai perceraian… semua bisa dilihat contohnya dari para publik figur, terlihat Perceraian seakan suatu keputusan yang sangat mudah untuk diambil.

  •     Tidak/kurang mempercantik diri di hadapan Suami

Seorang suami membutuhkan sapaan dan perkataan yang lembut, ketika dia datang maka sambutlah dengan seperti itu sertakan pula senyuman dan riasan yang terbaik sehingga membuat segala lelah nya hilang melihat sang istri cantik dengan riang menyambutnya.

  •     Banyak berkeluh kesah dan kurang bersyukur

Tidaklah seorang istri meremehkan setiap pemberian suami, menanggapi tidak puas akan nafkah yang diberikan suami dengan amarah, melupakan kebaikan suami ketika sedang marah.

Allah SWT berfirman : “Dan, tatkala Rabbmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah kepadamu, dan jika kamu mengingkari, maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.” QS. Ibrahim: 7

  •     Menyebarkan problematika rumah tangga kepada orang lain

Maka, seorang istri yang cerdas tentu menyembunyikan apa yang terjadi antara dirinya dan suaminya, bahkan kepada orang tua sekalipun, apa lagi kepada pihak-pihak yang lain. Terkecuali bila konflik telah menumpuk dan sulit dicari solusinya, maka ia meminta pendapat yang bijak sebagai solusi. atau, penunjukan perantara untuk mendamaikan suami istri telah menjadi solusi terakhir. (Nazharat fi al-Usrah Al-Muslimah)

  •     Kurang membantu suami dalam kebajikan dan ketakwaan

Allah SWT berfirman : “Dan tolong menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” QS. Al-maidah: 2

  •     Membuat risau suami dengan banyak menjalin hubungan

Bukan berarti istri harus memutus hubungan sosialnya sama sekali, tidak menyambung silaturrahim atau berkomunikasi dengan saudara dan teman perempuannya. Namun, yang diharapkan adalah bersikap adil dalam melakukannya, tanpa berbenturan dengan kepentingan suami dan keluarga.

  •    Menolak ajakan suami untuk bermesraan/ berhubungan

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Ia berkata, bahwa Nabi SAW bersabda : “Apabila seorang laki-laki memanggil istrinya diranjang lalu istri enggan untuk datang, maka para malaikat akan melaknatnya hingga pagi.”

  •     Lalai dalam melayani suami

Hadist dari bibi Hushain bin Muhshan, yakni ketika Nabi SAW bertanya kepadanya, ” Apakah kamu mempunyai suami?” Ia menjawab, “Ya”. Beliau bertanya lagi, “Bagaimana posisimu terhadap suamimu?” Ia menjawab, “Aku tidak lalai darinya, kecuali apa yang tidak sanggup aku lakukan.” Beliau bersabda : “Perhatikan posisimu terhadap suamimu, sebab dia adalah surgamu dan nerakamu.”

Betapapun istri wajib melayani suami sebatas kemampuannya, namun suami tidak boleh membebani istri dengan pekerjaan diluar batas kesanggupannya. Hendaklah suami bersikap toleran dan membantu istri dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, seperti yang dilakukan Rasulullah SAW.

  •     Memasukkan orang lain kedalam rumah tanpa seizin suami

Bukhari meriwayatkan dari Abu urairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Tidak halal bagi seorang perempuan untuk berpuasa sedangkan suaminya ada, kecuali dengan izin suaminya; dan (tidak halal juga) ia memberikan izin seseorang untuk masuk kerumah suami, kecuali dengan izin suami.”

  •     Keluar rumah tanpa izin dari suami

Ibnu Qudamah berkata,”Seorang suami mempunyai hak melarang istrinya keluar dari rumah untuk satu keperluan yang menjadi keharusan baginya…”

Allah SWT berfirman :

“Dan hendaklah kamu tetap dirumahmu, dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu…” QS. Al-Ahzab: 33

  •     Menaati suami dalam kemaksiatan kepada Allah SWT

Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam tindakan mendurhakai sang Khalik.”

  •     Lalai dalam mendidik anak-anak

Diantara bentuk kelalaian dalam pendidikan anak adalah:

  1. Mendidik mereka untuk bersikap pengecut, lemah dan gamang dalam menghadapi segala sesuatu
  2. Mendidik mereka untuk berpanjang lidah dan mudah mencela orang lain
  3. Mendidik mereka untuk kurang disiplin, urakan dan berprilaku menyimpang
  4. Mendidik mereka untuk bersikap keras dan melampaui batas dari apa yang ibu tetapkan
  5. terlalu pelit terhadap mereka.
  •     Menyebar luaskan rahasia tempat tidur

Menjaga rahasia pernikahan secara umum dan rahasia tempat tidur secara khusus menjadi bukti keshalihan dan kesempurnaan akal istri. Allah SWT berfirman :

“…Sebab itu maka wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada…” QS. An-Nisa:34

  •     Mendeskripsikan wanita lain kepada suami

Sebuah kesalahan bila istri menceritakan kepada suaminya karakter teman-temannya. Misalnya, “Si A cantik, kulitnya mulus, rambutnya terurai panjang…” karena barangkali si suami mempunyai watak atau peringai yang tidak baik. Sehingga, dengan leluasa suami memancing istri untuk berbicara, dan dengan santai istri menceritakan karakter kaum perempuan, hingga seakan – akan suami melihat mereka di pelupuk matanya.

Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, ia berkata: Nabi SAW bersabda:

“Janganlah seorang perempuan bergaul sangat dekat dengan perempuan lain, sehingga ia menceritakan sifat perempuan tersebut kepada suaminya, hingga seakan-akan si suami melihatnya sendiri.”

  •     Tidak setia kepada suami

Tetap lah setia kepada suami, tidak hanya dalam keadaan mapan, tampan, bergelimang harta. Sebagai istri solehah pastinya tetap setia terhadap suaminya.

Semoga bermanfaat dan semoga dapat menjadi pembelajaran diri sehingga menjadi istri ataupun insan yang lebih baik lagi, Amin.

Ref: Muhammad Bin Ibrahim Al-hamd “Dosa-Dosa Suami Istri”